Minggu, 06 Desember 2009

ORANG SURABAYA KE JALAN SURABAYA



SURABAYA,….Kota Pahlawan Ibu kota Jawa Timur ini merupakan kota terbesar ke dua setelah Jakarta. Sudah 2 tahun aku hijrah dari Surabaya ke Jakarta. Saat aku pulang kampung kemarin Surabaya sudah banyak berubah, banyak pembangunan Gedung-gedung tinggi dan Mall Besar. Sayang cuma seminggu, dan aku harus balik lagi ke Jakarta.

Di Jakarta ada replika Surabaya, yaitu Jalan Surabaya di daerah Menteng. Kenapa dinamakan jalan Surabaya juga tidak tahu, dan pasti juga tidak ada maksud yang berhubungan dengan kota aslinya Surabaya. Karena di daerah Menteng yang terkenal asri, rindang, dan bersih itu semua nama jalan dinamakan seperti nama Kota di Jawa, seperti Jalan Bandung, Jalan Semarang, Jalan Kediri, termasuk juga Jalan Surabaya.

Berada diantara Wilayah Hunian Duta Besar Negara Sahabat, Jalan Surabaya merupakan kawasan yang dilestarikan Pemda DKI Jakarta sebagai pusat perdagangan barang antik. Berbagai macam barang mulai dari aneka lampu, ukiran, patung perhiasan perak, dan lain-lain. Bahkan barang teknologi jaman dahulu juga ada seperti kompas, jam, radio, bahkan piringan hitam dan CD lagu dan film Jadul pun ada. Tidak hanya menjual, mereka pun juga membuka kesempatan bagi seseorang yang ingin menjual barang antiknya di sini bisa. So, jika kamu kepepet baget dan harus menjual aset histori yang kamu punya untuk mendapatkan unag bisa datang ke sini.

Kios-kios terletak sebelah kiri di sepanjang jalan yang hanya satu arah ini. Jalan itu pun harus terbagi karena banyaknya pengunjung dan mau tidak mau harus parkir mobilnya di jalan itu. Karena tidak ada area Parkir khusus. Yang aku jumpai lebih banyak turis-turis asing dari pada turis domestik. Dari Plat nomer mobilnya kelihatan itu bukan orang Indonesia. Ciri-ciri fisik dan Logat bicaranya kelihatan mereka dari Jepang, India, Amerika bahkan Jerman.

Sempat teman ku tertarik pada jam analog antik, bentuknya seperti bola dunia. Jam itu bergerak tidak menggunakan baterai, karena jaman dahulu belum ada baterai. Jam tersebut dijalankan secara mekanik, yaitu harus diputar beberapa kali sehingga jarum jam bisa bergerak. Menurut pembelinya, 2 jam sekali harus diputar lagi agar tidak mati,….Capek Deh,…. Tapi bagus dan benar-benar unik dan antik, sayang yang ditawarkan penjual harganya berselisih 25 ribu dari keinginan kita. Jadi gak terbeli deh…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar